Selasa, 28 Maret 2017

Growing Old Happily

Di tulisan kali ini, saya mengambil judul dalam bahasa inggris, entah kenapa hanya kalimat itu yang terlintas di benak saya. Mengapa saya membuat topik itu kali ini? Kemarin siang saya dan ibu mengunjungi seorang kerabat yang sedang sakit. Mereka suami istri yang sudah dikaruniai beberapa cucu. Sang suami menderita stroke sehingga badannya mati sebelah. kakinya diseret kalau berjalan dan bicaranya pun kurang jelas. Karena kondisi ekonomi yang memprihatinkan, beliau tidak bisa berobat tuntas dan hanya tergolek lemah di kamarnya. 

Saya heran, kemana anak-anaknya? apakah mereka tidak tergerak melihat ayahnya menderita begitu? ternyata keadaan mereka pun tak kalah pas-pas annya. Mungkin mereka berfikir wong hidup saya saja susah apalagi harus merawat orang tua. Akhirnya, sang istri lah yang banting tulang ke sana kemari mencari uang yang mungkin hanya cukup untuk hari itu saja. Sepulang dari kunjungan itu, saya membatin, bagaimana kalau hal itu menimpa saya dan suami? Nauzubillah ... saya tidak mau. Saya merasa belum telat untuk mempersiapkan segala sesuatu menjelang masa pensiun saya dan suami, itu pun kalau kami masih diberi umur panjang.

Ada beberapa poin yang menurut saya harus benar-benar dipersiapkan menjelang masa tua kita agar hidup tetap layak dan bahagia:

1. Persiapkan passive income.

Tak dipungkiri, kesulitan ekonomi menjelang masa tua sangat berpengaruh terutama untuk kesehatan. Kondisi badan yang tidak lagi se fit dahulu, memaksa kita untuk tidak terlalu memforsir badan untuk mencari nafkah. Apabila kita sudah mempersiapkan passive income dari sekarang, insyaallah setidaknya bisa mencukupi untuk kebutuhan primer. Apakah itu berupa uang pensiun bagi karyawan, rumah yang dikontrakkan, kost-kost an ataupun hasil dari bisnis misalnya.

2. Anak adalah investasi

Setujukah anda? kalau saya sih sepakat, saya punya tetangga yang mempunyai 5 anak perempuan. Ia dulu bekerja sebagai penjahit. Kerja keras nya luar biasa untuk membuat anak-anaknya sukses. Sekarang, semua anak-anaknya sudah sukses secara karir dan keluarga. Mereka menyuruh ayahnya untuk berhenti bekerja dan bahu membahu membiayai orang tua nya. Bekerja keras di masa muda untuk membuat anak-anak sukses dalam karir dan tanamkan kepada mereka bahwa mengurus orang tua adalah kunci surga, insyaallah.

3. Pelihara kehidupan sosial.

Masa tua yang hanya dihabiskan di rumah saja tanpa beraktifitas yang berarti akan memicu stress yang berkepanjangan. Pelihara lah kehidupan sosial kita, kontak dengan teman-teman seangkatan, membina hubungan baik dengan tetangga dan kerabat, aktif di kegiatan keagamaan, menurut hemat saya akan membuat hidup kita lebih berarti di masa tua.

4. Kembangkan hobi anda.

Hobi kita di masa muda pun sedapat mungkin jangan dihentikan. Apalagi kalau hobi tsb bisa mendatangkan penghasilan. Selain bisa mengisi waktu dengan efektif, pekerjaan yang dilandasi hobi atau passion biasanya membuat seseorang kembali bergairah melakukannya.

Demikian beberapa point pemikiran saya untuk mencapai kehidupan akan datang yang lebih bermakna. Let's growing old happily !


0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2012 See, Think, Write All Right Reserved