Ridwan Kamil, walikota yang tak henti berkreasi
Tadi malem, seperti biasa selesai menemani si bungsu ngerjain PR, saya buka-buka bbm group ibu-ibu sekolah yang udah mulai rame. Pasti mereka juga sama baru kelar melototin anak2 ngerjain pr.
Tiba-tiba salah satu teman posting foto Ridwan Kamil, walikota Bandung yang bertelanjang dada dan memegang pengeras suara. Rupanya dia sedang berada di Palembang nonton pertandingan Persib lawan Arema.Tema yang diusungnya adalah "Buligir Day". Buligir yang dalam bahasa sunda berarti telanjang. Kontan ibu-ibu di group menanggapi seru foto tersebut bahkan salah satu teman ada yang berkomentar nakal, kok cuma dadanya aja ya? (Heuuu ...).
Saya pun salah satu yang termasuk ikutan komen, nggak tau kenapa, sejak keikutsertaan nya dalam pencalonan walikota dulu, saya sudah tertarik memperhatikan sepak terjang sang arsitek ini. Sebelum ia menjadi orang no 1 di pemkot, saya sudah beberapa kali membaca profil nya. Mulai dari cara dia membangun rumah nya yang terbuat dari hampir 30 ribu botol, berkarir cemerlang di luar negeri sampai meraih beberapa penghargaan di bidang yang tidak jauh dari profesinya sebagai arsitek.
Sebagai seorang kepala keluarga pun, ia adalah seorang suami dan ayah yang hangat dan cinta keluarga. Seperti dikutip beberapa media, karena jadwal kesibukan nya yang padat, sekarang ia merasa waktunya untuk keluarga agak berkurang. Untuk menyiasatinya, ia selalu membiasakan diri memeluk anak dan istrinya minimal 20 detik sehari. Hal ini cukup bisa mengobati rasa kangennya kepada anak dan istri.
Selidik punya selidik, kang Emil, demikian ia kerap disapa, satu angkatan di SMA dengan saya. Hanya berbeda sekolah. Dulu ia sekolah di SMAN 3 Bandung salah satu sekolah terfavorit di Bandung. Saya pun mengenal beberapa teman sekelas nya sweaktu di SMP dan SMA.
Salah satu alasan ia mencalonkan diri menjadi walikota adalah keinginannya untuk membenahi kota kelahiran tercinta nya ini, Bandung. Pernah ia berucap di salah satu media bahwa keinginannya untuk menjadi walikota cukup satu periode saja. "Tetapi saya ingin kepemimpinannya "berbekas", dalam arti masyarakat Bandung khususnya, bisa menikmati hasil karya dan pemikirannya demi untuk menuju Bandung Juara.
Dalam masa satu tahun kepemimpinannya bersama Pak Oded M Danial wakilnya, sudah banyak terjadi beberapa perubahan di kota Bandung seperti dibenahi nya beberapa taman kota yang bersifat tematik dan acara culinary night yang tersebar di beberapa daerah. Walaupun masalah krusial seperti sampah dan kemacetan di kota Bandung belum sepenuhnya rampung, setidaknya ia sudah menunjukkan kiprah seriusnya ingin membenahi kota yang dulu dijuluki Paris Van Java ini.
Semoga perjuangan Ridwan Kamil untuk 4 tahun ke depan bisa didukung warga Bandung sendiri demi tercapainya slogan kota tercinta ini, Bandung Juara.
0 komentar:
Posting Komentar