Jumat, 14 Juli 2017

Bagaimana agar memiliki anak yang berkah?

Tidak dipungkiri lagi, mempunyai keturunan adalah dambaan setiap pasangan yang sudah menikah. Apalagi mempunyai anak yang berkah. Apa itu berkah? berkah adalah kebaikan yang mempunyai nilai tambah. Anak yang berkah adalah kunci kebahagiaan para orang tua karena doa anak yang soleh sangat ditunggu oleh para orang tua apalagi yang sudah meninggal.

Ada 3 jenis anak menurut ajaran islam:

1. Anak yang membanggakan (jinnatul hayat).
    Anak yang seperti ini membanggakan orang tua nya di dunia. Prestasi sekolah selalu gemilang dan rangking yang terdepan, Lulus cum laude dan kemudian meneruskan sekolah atau bekerja di luar negeri misalnya. Betul-betul membanggakan secara duniawi.

2. Anak yang selalu membuat susah (fitnattun).
   Anak seperti ini tidak pernah membuat bangga kedua orang tua nya malah menyusahkan. Hidupnya selalu menjadi beban bagi orang lain, tidak pernah ada orang yang senang menerima kehadirannya. Sifatnya selalu membangkang dan gemar berbuat onar.

3. Anak yang menyejukkan jiwa (qurrota a'yun).
   Inilah anak yang menjadi dambaan semua orang tua. Ini yang dimaksud dengan anak yang berkah, Anak yang terus membuat tentram hati orang tuanya bahkan sampai akhir hayat. Allah pernah menjelaskan bahwa orang tua yang akan masuk neraka bisa dihentikan gara-gara doa anaknya yang soleh.

Bagaimana cara nya agar kita memiliki anak yang berkah?

1. Tanamkan nili akhlaq serta tauhid sedari kecil. 
    Hal ini persis seperti nasihat Luqman kepada anaknya. Luqman selalu menanamkan tauhid, ahlak dan syariat kepada anaknya. Jangan menyekutukan Allah karena itu dosa besar, lakukan ibadah-ibadah ritual seperti solat dll, berbuat baiklah kepada sesama terutama kepada orang tua.

2. Berilah contoh tauladan.
    Kalau seorang ibu teriak-teriak kepada anaknya untuk solat tapi dia sendiri sibuk dengan remote TV, tentu tidak afdol. Anak adalah peniru ulung, apa yang biasa dilakukan orang tua nya sedikit banyak akan berpengaruh pada kehidupannya. Kalau kita ingin anak rajin mengaji, berilah contoh kita dulu yang rajin mengaji. Begitu juga perbuatan baik lainnya seperti sodaqoh, silaturahmi dll.

3. Berlaku adil.
   Rasululloh pernah bertamu ke seorang sahabat yang mempunyai 2 anak. Beliau melihat sahabat tersebut hanya menggendong dan memeluk satu anak saja sedangkan anak yang lain dibiarkannya berlari-lari ke sana kemari. Beliau menegur dengan halus, berbuat adil lah terhadap anakmu. Kita seringkali tidak menyadari suka membanding-bandingkan anak kita dengan yang lain. Hal itu akan melukai perasaannya. Setiap anak itu unik, tidak semua anak berbakat di satu bidang saja. Science misalnya, mungkin saja ia berbakat di bidang lain seperti olah raga atau kesenian, misalnya.

4. Didiklah anak dengan penuh cinta.
    Anak yang terbiasa dengan makian, kelak ia akan melakukan hal yang sama terhadap orang lain. Ibu, berhati-hatilah dengan ucapan. Ucapan adalah doa. Bukan hal yang mudah untuk menahan amarah apalagi kalau anak berbuat salah. Rasanya mulut ini gatal saja ingin memarahi. Tegurlah mereka dengn bahasa yang sopan dan mudah dimengerti. Anak itu akan tumbuh tergantung dari apa yang dibiasakan orang tua nya. Terutama ibu, ibu adalah madrasah bagi anak-anaknya, pemimpin di dalam rumah nya. Ketika anak tidak soleh, gizinya buruk, orang tua memang bertanggung jawab, tetapi ibu memegang peranan sangat penting dalam tumbuh kembang anaknya.

Semoga cara-cara tersebut bisa mulai kita terapkan di rumah tangga masing-masing dan cita-cita kita mempunyai anak yang berkah bisa segera terwujud. Insyaallah.


1 komentar:

  1. Anak yang berkah..tentu setiap orang tua ingin memilikinya.
    Terima kasih sudah diulas cara untuk mendapatkannya dengan lengkap!

    BalasHapus

Copyright © 2012 See, Think, Write All Right Reserved