Senin, 27 Agustus 2018

Wanita Harus Bahagia

Menurut saya, seorang wanita itu hukumnya WAJIB BAHAGIA. Kenapa saya tulis pake huruf besar semua? biar penekanan aja sih hihi. Tapi emang betul lho, menurut saya peran wanita itu luar biasa, sampai-sampai Al Quran khusus punya surat sendiri mengenai wanita.

Peran wanita sebagai seorang istri dan ibu di keluarga menjadi kunci penting kebahagiaan sebuah rumah tangga. Kalau si wanita merasa tidak bahagia dalam menjalankan perannya, dia akan merasa tersiksa menjalani hari-hari nya. Kebayang kan kalau kita sebagai wanita yang tidak bahagia, bawaannya betee terus dan marah-marah di rumah. Siapa lagi yang jadi korban kalau bukan anak? karena merekalah sasaran paling empuk kemarahan emaknya.

Tidak dipungkiri banyak sekali faktor yang menyebabkan seorang wanita menjadi tidak bahagia. Faktor ekonomi misalnya, suami pengangguran atau pelit dalam memberi nafkah kepada istrinya. Anak yang bandel susah diatur, merasa jenuh karena tidak punya kegiatan yang menarik dan lain-lain. Bahaya nya apabila kejadian ini dibiarkan berlarut-larut akan berakibat fatal terutama pada kesehatan si istri. Puncaknya banyak yang depresi atau penyakit mental lainnya. Hmmm ... serem juga yah.

Saya pun pernah mengalami perasaan tidak bahagia. Ada saja penyebabnya, mikirin utang, biaya yang semakin membengkak, kurang koordinasi sama suami dan banyak sebab lainnya.Satu hal yang paling sering saya lakukan adalah mengucap istigfar berkali-kali, ambil wudhu ... biarkan air mata membasahi sajadah. Ceritakan semua permasalahan yang menghimpit dan yakin bahwa Dia Maha Mendengar dan sedang menyiapkan solusi untuk doa saya.

Walaupun banyak teman dan sahabat, saya bukan tipe orang yang gemar curhat sana sini, paling banter saya cerita sekilas ke adik saya, kebetulan rumah kami berdekatan. Malah menurut perasaan saya, saya adalah pendengar yang (ehm) cukup baik sepertinya, setiap ketemu teman mereka pasti seneng cerita permasalahannya. Tapi menurut saya wajar saja, wanita biasanya merasa sedikit terangkat bebannya kalau dia sudah bercerita mengenai masalahnya. Untuk itulah saya bersahabat kembali dengan blog ini, karena bagi saya menulis adalah terapi. Saya terbiasa menulis diary sejak kecil sampai kuliah dan saya baru tersadar kalau merasa plong setelah curhat lewat tulisan.

Jadi, bagaimana supaya kita bahagia terus? Kalau saya sih merubah mindset ! Bahwa Allah memberi manusia cobaan sudah sepaket dengan solusi nya. Kita hanya tinggal disuruh solat dan bersabar, ikhtiar maksimal, serahkan hasilnya kepada Allah. Dia tidak akan salah dalam menempatkan ujian bagi umatnya, semua sudah sesuai porsinya masing-masing. It's Ok kalau mau menangis dan merasa itu mengangkat sedikit beban, asal jangan lebay aja. Cari kegiatan atau apapun yang bisa membuat kamu terhibur, mendengarkan musik, nonton drakor (kan enak bisa sambil nangis hehe) atau mungkin cuma mengunyah sebatang coklat? menurut penelitian, coklat bisa bikin orang bahagia lho.

Seperti kata pepatah, nothing last forever ... nggak ada sesuatu yang abadi termasuk kesedihan. Rasanya gak mungkin deh hidup kita menderitaaa terus. Coba flash back dan hitung seberapa banyak nikmat dari Allah yang harus kita syukuri. Insyaallah dengan bersyukur sebanyak mungkin, beribadah, berbuat baik setiap hari, fokus pikiran kita akan menghindarkan dari kesediahan yang berlarut-larut. Let's be happy and not too worry about everything !

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2012 See, Think, Write All Right Reserved